Seni reklame merupakan karya seni rupa terapan dua dimensi yang memiliki fungsi utama sebagai pemberi informasi kepada masyarakat luas. Adapun fungsi utama tersebut bisa bersifat komersial ataupun non-komersial.
Adapun contoh seni reklame yang sering kita jumpai biasanya berupa baliho, spanduk, brosur, poster dan banner. Namun adapula jenis reklame lainnya yang menggunakan media berbeda agar lebih menarik secara audio, grafis maupun visual.
Bagi Anda yang ingin mengetahui mengenai pengertian seni reklame, fungsi, ciri-ciri, jenis dan contoh detailnya bisa menyimak ulasan berikut ini.
Pengertian Seni Reklame
Pengertian Seni reklame Menurut Para Ahli
Terdapat beberapa ahli yang mendefinisikan seni reklame sebagai berikut ini :
1. W.H Van Baarle dan F.E Holannder
Menurut M.H Van Baarle dan F.E Holannder, seni reklame adalah sebuah kekuatan yang dapat menarik suatu kelompok tertentu. Tujuannya agar kelompok tersebut mau membeli dan menggunakan barang ataupun jasa yang ada dalam reklame.
2. Panji
Menurut Panji, reklame adalah kegiatan untuk mengenalkan jasa dan barang kepada masyarakat umum atau khalayak ramai dengan semenarik mungkin agar bisa mendapatkan perhatian.
3. Barata
Menurut Barata, seni reklame adalah sebuah kegiatan untuk menarik simpati dari masyarkat dengan penyampaian informasi mengenai barang, jasa, dan ide. Dengan begitu, masyarakat akan tertarik untuk mengetahui lebih lanjur mengenai informasi dari barang, jasa, dan ide.
4. Berhouwer
Menurut Berhouwer, reklame dapat diartikan sebagai pernyataan yang disampaikan dalam bentuk apapun kepada publik secara sadar. Pernyataan ini dilakukan oleh seorang peserta lalu lintas perdagangan kepada pangsa pasar yang menjadi sasarannya.
Fungsi Seni Reklame
Seni reklame memiliki beragam fungsi dan manfaat yang pada dasarnya sangat berpengaruh dalam bisnis maupun dagang. Salah satu ahli yaitu Barata (1988) membagi fungsinya sebagai berikut:
1. Menyampaikan Informasi
Fungsi pertama adalah penyampaian informasi yang ditujukan pada khalayak umum. Isi informasinya adalah jasa maupun produk yang sudah ditawarkan.
2. Media Komunikasi
Fungsi kedua sebagai alat ataupun media untuk berkomunikasi dari penjual kepada calon konsumen. Calon penjual menggunakannya untuk menyampaikan penawaran barang atau jasa kepada konsumen yaitu khalayak umum agar tertarik menggunakannya.
3. Memberikan Kepuasan dan Kenyamanan
Fungsi ketiga adalah memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada konsumen. Hal ini mengharuskan konten yang ada haruslah menarik dan penampilannya nyaman untuk dilihat. Jadi calon konsumen akan puas dan juga nyaman sehingga memperbesar peluang untuk mulai menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan.
4. Media Promosi
Fungsi keempat adalah mempengaruhi khalayak umum untuk menggunakan produk berupa barang atau jasa yang ditawarkan. Hal inilah yang menjadi tujuan utama pembuatannya agar bisa mempengaruhi atau mengajak khalayak umum.
5. Membangun Brand
Fungsi kelima adalah membangun kesan yang baik dari masyarakat umum terhadap barang atau jasa yang ada di dalamnya. Hal inilah yang sangat penting, karena kesan yang baik akan menimbulkan ketertarikan untuk menggunakan barang atau jasa di dalamnya.
Ciri Seni Reklame
Seni Reklame juga memiliki berbagai macam ciri-ciri untuk memperkuat karakteristik dan identitasnya. Ciri-ciri tersebut meliputi:
1. Penyampaian harus jujur
Informasi yang ada di dalamnya haruslah faktual dan sesuai kenyataan. Jika tidak, maka barang atau jasa yang ditawarkan akan menimbulkan kesan jelek dari masyarakat sehingga melenceng dari tujuan pembuatannya.
2. Penyampaian dilakukan secara berulang-ulang
Penyampaian informasi produk berupa barang dan jasa yang ada di dalamnya sebaiknya dilakukan secara berulang-ulang. Hal ini akan membuat lebih banyak masyarakat mengetahui produk berupa barang dan jasa yang ditawarkan di dalamnya.
3. Penyampaian singkat, padat, dan jelas
Penyampaian informasi haruslah singkat, padat, dan jelas sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat umum yang menjadi sasarannya. Dengan begitu, masyarakat akan semakin tertarik untuk mengetahui lebih lanjut dan menggunakan produknya.
4. Penampilan harus menarik dan mencolok
Penampilan dari produk yang ditawarkan sudah seharusnya menarik sekaligus mencolok dari segi desain maupun pemilihan warna. Hal ini akan semakin menarik perhatian masyarakat umum untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk berupa barang dan jasa yang ditawarkan di dalamnya.
Baca juga : Seni Arsitektur: Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Contoh
Jenis Seni Reklame
Seni reklame juga terdiri dari beberapa jenis yang didasarkan pada lokasi, penggunaan media, tujuan, dan sifat. Penjelasan mengenai keempat jenis tersebut akan dipaparkan berikut ini:
1. Berdasarkan lokasi pemasangan
Berdasarkan lokasi pemasangan reklame, jenisnya terbagi menjadi dua yaitu outdoor (luar ruangan) dan juga indoor (dalam ruangan).
- Reklame Outdoor
Jenis outdoor adalah reklame yang dipasang di luar ruangan dengan ukuran besar. Bahan pembuatannya tahan terhadap sinar matahari dan kedap air agar awet ketika digunakan. Contoh dari jenis ini adalah: baliho, papan nama, dan spanduk.
- Reklame Indoor
Jenis indoor adalah reklame yang dipasang di dalam ruangan dengan ukuran kecil hingga sedang. Bahan pembuatannya biasanya dari kertas. Contoh dari jenis ini adalah: pamphlet, tiket, dan brosur.
2. Berdasarkan Penggunaan Media
Berdasarkan penggunaan media, jenisnya terbagi menjadi tiga yaitu visual, audio-visual, dan audio.
- Reklame Visual
Jenis visual penyampaiannya menggunakan penampilan dari gambar dan tulisan. Contohnya: pamflet, poster, iklan, dan baliho.
- Reklame Audio-visual
Jenis audio-visual penyampaiannya menggunakan gabungan dari media suara dan gambar. Contohnya: penggunaan reklame pada bioskop, televise, dan internet.
- Reklame Audio
Jenis audio penyampaiannya menggunakan media audio saja. Contohnya adalah pengeras suara, radio, dan layanan audio di internet.
3. Berdasarkan Tujuannya
Berdasarkan tujuannya, reklame terbagi menjadi dua yaitu non-komersial dan komersial.
- Reklame Non-Komersial
Jenis non-komersial tidak bertujuan untuk mendapat keuntungan secara material tetapi lebih mengutamakan himbauan dari pemerintah atau lembaga tertentu. Contohnya: poster KB dan 3M.
- Reklame Komersial
Jenis komersial bertujuan untuk mendapatkan keuntungan secara material. Contohnya: iklan sabun cuci, iklan baju, dan sebagainya.
4. Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifatnya, reklame terbagi menjadi tiga yaitu peringatan, penerangan, dan ajakan.
- Reklame Peringatan
Jenis peringatan bertujuan agar masyarakat bisa mengikuti peraturan tertentu. Contoh: reklame wajib pajak dan tata tertib lalu lintas.
- Reklame Penerangan
Jenis penerangan bertujuan untuk menyampaikan informasi pada khalayak umum. Contoh: reklame informasi mengenai imunisasi untuk balita.
- Reklame Ajakan
Jenis ajakan bertujuan untuk untuk mengajak masyarakat untuk mengikuti kegiatan yang sedang digalakkan. Contoh: reklame bantuan korban gempa, reklame donor darah.
Unsur Seni Reklame
Dalam membuat sebuah karya seni reklame yang bisa tepat sasaran, selain harus memperhatikan lokasi pemasangan juga harus memahami beberapa unsur sebagai acuan dasar dalam pembuatan reklame. Adapun diantaranya adalah :
1. Komunikatif
Hal yang harus diperhatikan pertama kali dalam pembautan reklame adalah bahasanya harus komunikatif, jangan sampai kalimatnya terlalu bertele-tele sehingga sulit dipahami oleh masyarakat luas.
2. Komposisi
Yang termasuk dalam komposisi disini yaitu pemilihan bentuk, letak gambar, penataan objek dan juga pemilihan warna harus seimbang.
Semua komponen tersebut harus bisa disusun dengan baik sehingga komposisinya bisa lebih maksimal.
3. Kesatuan
Yang membuat suatu reklame bisa menarik untuk dilihat salah satunya berkat adalah saling mendukung dan melengkapi antar semua bagian.
4. Warna
Unsur yang paling dominan dan harus ditonjolkan dalam pembuatan reklame adalah pemilihan warna yang kontras dan tepat sehingga bisa tampil mencolok untuk mendapatkan perhatian lebih dari calon pembeli.
5. Bentuk
Adapun karakter objek dan tulisan harus disesuaikan dengan isi reklame. Adapun font huruf tersebut harus mampu mewakili gaya dari suatu produk yang akan diperkenalkan dan bentuk dari reklame tersebut harus proposional.
Baca juga : Seni Arsitektur: Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Contoh
Contoh Seni Reklame
Terdapat beberapa contoh seni reklame yang dapat ditemukan di berbagai tempat. Beberapa contoh tersebut terdiri dari:
1. Poster
Poster menjadi salah satu reklame yang sering ditempelkan di tempat umum. Bentuknya berupa selembar kertas yang diisi informasi dengan desain menarik.
2. Spanduk
Spanduk menjadi salah satu reklame yang berukuran cukup besar dan sering ditemukan di berbagai tempat. Isinya berupa konten komersial maupun komersial yang ditawarkan pada masyarakat.
3. Brosur
Brosur menjadi salah satu reklame dengan informasi yang jelas dan terperinci dalam selembar kertas. Biasanya, brosur disebarluaskan secara langsung agar sasarannya meluas.
4. Baliho
Baliho menjadi salah satu reklame berisi tulisan dan gambar yang informatif sekaligus menarik. Ukurannya terbilang besar sehingga harus biasanya dipasang pada tempat yang strategis agar sasarannya meluas.
5. Banner
Banner menjadi salah satu contoh seni reklame yang biasanya diletakkan di depan tempat penjualan produk seperti stand dan toko. Banner dibuat melalui proses digital printing dan memiliki bentuk kotak secara portrait.
Jadi demikianlah pembahasan lengkap tentang materi seni reklame lengkap dengan fungsi, ciri, jenis dan contoh-contohnya. Adapun seni reklame sekarang ini banyak dijadikan pilihan untuk memperkenalkan suatu produk ataupun jasa, biasanya mereka akan membayar jasa pemasangan reklame dengan nominal tertentu untuk memperkenalkan ke masyarakat luas. Smoga bermanfaat!
Leave a Reply