Apakah Anda suka ngemil? Salah satu makanan yang sering ada di toples atau piring atau di atas meja pada umumnya, adalah cookies. Krispi, renyah, manis dan susah untuk berhenti.
Tapi tahukah Anda, kalau cookies itu banyak jenisnya? Simak ulasan tentang cookies berikut ini ya.
Pengertian Cookies
Cookies merupakan makanan manis dan bentuknya kecil-kecil, biasanya ditambahkan minyak/lemah untuk melembutkan tekstur dan membuatnya semakin renyah.
Tetapi sebenarnya, cookies berasal dari Bahasa Belanda dari kata “Koekje” atau kue kecil. Karena sama-sama dipanggang dan memiliki kerenyahan di bagian luar, maka cookies sering disamakan dengan biskuit. Padahal berbeda!
Cookies ini tentu sangat digemari oleh semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Biasanya kudapan ini dimakan ditemani dengan secangkir teh atau kopi di pagi hari. Selain itu pembuatan cookies ini juga terbilang mudah jadi tidak heran jika sering dijadikan sebagai teman menonton TV.
Baca juga : Pie Adalah: Pengertian, Sejarah, Klasifikasi dan Jenisnya [Lengkap]
Ciri-Ciri Cookies
Ciri khas cookies adalah teksturnya yang renyah, rasanya enak, sehingga disukai oleh semua kalangan. Buktinya, menurut riset dalam catatan Setjen Pertanian, di tahun 2011 – 2015, jumlah rata-rata konsumsi cookies, 24,22% lebih banyak daripada kue basah.
Karena lebih kering, cookies memiliki daya tahan yang lebih lama daripada kue basah. Selain itu, ciri khas cookies adalah memiliki warna krem hingga kecoklatan. Warna khasnya terbentuk karena proses karamelisasi dan adanya ikatan karbohidrat dengan protein yang ada di dalam adonan.
Ada juga cookies yang diberi tambahan pewarna, yang bertujuan agar warnanya lebih variatif, untuk menarik konsumen.
Bahan Pembuat Cookies
Cookies dibuat dari 2 jenis bahan, yaitu sebagai berikut:
A. Bahan Pengikat
Bahan pengikat menjadi bahan baku yang sangat penting dalam proses pembuatan cookies, di antaranya adalah:
- Tepung Terigu
Biasanya menggunakan jenis soft wheat. Terigu soft wheat dipilih karena kandungan proteinnya yang rendah, yaitu hanya 7,5 – 8%.
Selain itu juga karena gluten yang relatif rendah, sehingga nantinya adonan tidak mengembang atau pun berongga.
- Telur
Bagian putih telur bertugas membantu pembentukan adonan, karena memiliki daya ikat.
- Susu
Susu bisa mengikat air, serta berperan dalam pembentukan aroma dan struktur yag lebih kuat.
- Garam
Meskipun hanya sedikit, tetapi dalam pembuatannya, garam juga ditambahkan. Garam bisa membantu memperbaiki pori-pori dan tekstur yang mungkin pecah karena adonan terlalu kuat.
- Air
B. Bahan Pelembut
Meskipun terkesan hanya untuk melembutkan, tetapi bahan-bahan berikut ini juga penting dalam pembuatan cookies:
- Gula
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, cookies memiliki warna khas kecokelatan akibat proses karamelisasi. Nah, gula inilah pelakunya. Gula yang biasa digunakan untuk membuat cookies seperti gula pasir (tebu), gula halus hingga tepung gula.
- Kuning telur
Jika putih telur memiliki daya ikat, maka tugasnya si kuning yang melembutkan adonan.
- Pengembang
Bahan pengembang pembuatan cookies adalah baking powder. Biasanya ditambahkan dalam jumlah yang sedikit.
- Shortening
Proses Pembuatan Cookies
Untuk bisa menjadi cookies yang siap hidang, tentu saja mengalami proses pembuatan yang cukup panjang. Adapun secara garis besar proses tersebut meliputi pembuatan adonan, pencetakan dan pemanggangan.
Pertama kita lakukan proses pencampuran dengan mengaduk bahan-bahan yang sudah dipersiapkan. Metode dasar pencampuran ini bisa menggunakan creaming method dan metode all-in.
Metode krim dilakukan dengan mencampurkan bahan secara brtahap mulai dari pencampuran gula dan lemak, kemudian ditambah perasa dan pewarna serta garam yang telah dilarutkan. Adapun penambahan tepung dilakukan dibagian paling akhir.
Kemudian adonan dicetak pada loyang yang sudah diolesi margarin dan kemudian di panggang dalam oven bersuhu 180-250 0C selama 15-20 menit.
Suhu oven memang tidak boleh terlampau panas agar bagian luar cookies tidak cepat matang sehingga menghambat pengembangan kukis. Apabila dirasa sudah cukup kukis siap diangkat dan disajikan
Jenis-jenis Cookies
Ada beragam jenis cookies yang tentunya Anda juga mengenalinya, di antaranya sebagai berikut.
1. Chocolate atau Choco Chips
Siapa yang tidak kenal dengan jenis cookies yang satu ini? Cookies dari Amerika ini sebenarnya bertekstur yang soft serta chewy. Ketika masuk ke Indonesia, justru lebih kering.
Beberapa bentuk dari jenis cookies ini seperti Macademia (kacang termahal dari Australia), choco chips Pecan (dengan kacang kenari), butter scott pecan dan ada juga double choco chips (dengan darck chocolate).
2. Rolled Cookies
Kalau Anda termasuk orang kelahiran 70-an sampai 90-an, sudah paham bentuknya, atau justru sering memakannya saat lebaran. Seperti namanya, rolled cookies memiliki bentuk berupa gulungan panjang.
Kemudian dipotong dengan cutter khusus cookies. Untuk ditata pada loyang dan dipanggang.
3. Sandwich cookies
Jenis sandwich cookies yang satu ini juga sangat populer di masyarakat. Terdiri dari 2 kepingan cookies bulat (koin) dan berlapis selai atau pun krim, di tenganya.
4. Oatmil Raisin
Cookies yang berbentuk bulat dan tidak mengandung cokelat sehingga sangat cocok dinikmati oleh Anda yang berprinsip low sugar. Dalam setiap adonannya, oatmil raisin mengandung rempah pilihan.
Mulai dari gandum, kismis hingga kayu manis. Cookies ini melewati proses bake yang cukup panjang. Sehingga teksturnya lebih keras, tetapi masa simpannya lebih panjang, pada suhu ruang dan disimpan dalam kondisi tertutup.
5. Bar Cookies
Bar cookies adalah jenis cookies yang berbentuk bar (kotak) berbeda dari yang lain dengan bentuk bulat atau koin. Adonan yang sudah ditata pada loyang, dipanggang dan dipotong berbentuk persegi panjang. Lalu dipanggang lagi.
6. Drop Cookies
Drop cookies adalah jenis cookies yang cukup berbeda dari yang lain. Karena teksturnya lebih lembut dan mekar setelah dipanggang. Meskipun dicetak dengan 2 sendok kecil.
7. Stroopwafle
Contoh cookies yang populer dan kekinian saat ini adalah stroopwafle. Stroopwafle merupakan jenis cookies yang brasal dari Gouda, Belanda. Berupa selembar wafel yang sudah terbelah menjadi dua bagian.
Stroopwafle dilengkapi dengan sirup karamel di tengah antara bagian yang terbelah. Sehingga membuat rasa yang manis dan disajikan sebagai penutup gelas, yang berisi teh maupun kopi.
8. Pressed Cookies
Disebut pressed, karena adonan dimasukkan pada alat khusus seperti tabung pres. Pasang motif sesuai selera di bagian ujung alat pres. Tekan alat tersebut sehingga cookies akan terbentuk sesuai dengan motifnya.
9. Alfajores
Alfajores adalah jenis cookies dari Argentina, yang biasanya dinikmati sebagai menu sarapan pagi, bersama secangkir teh maupun kopi. Alfajores dibuat dari tepung, kuning dan putih telur, butter, karamel dan susu. Di dalamnya atau bagian tengah, terdapat selai dari almond, rempah-rempah serta madu.
10. Amaretti
Amaretti adalah jenis cookies dari Italia, tepatnya saat zaman Renaissance. Amaretti ciri khasnya adalah teksturnya yang renyah di luar, tetapi lembut dalamnya.
Selain itu, amaretti juga mengandung rasa almond yang sangat kuat. Di negara asalnya, adonan amaretti diberi ekspresso dan gelato.
11. Paprenjak
Mungkin namanya terdengar asing. Paprenjak berasal dari Kroasia dan dicetak dengan motif binatang maupun buah-buahan. Rasanya khas yaitu perpaduan antara manis dan pedas ala rempah.
Paprenjak dibuat dari tepung, mentega, telur, sirup gula atau bisa madu, kacang hazelnut atau walnut serta rempah-rempah. Nah, biasanya rempah yang digunakan seperti lada hitam, kayu manis, cengkeh serta pala.
Baca juga : Apa Itu Sandwich? Simak Pengertian, Komposisi dan Cara Membuatnya
Perbedaan Cookies dan Biskuit
Cookies dan biskuit itu beda-beda tipis ternyata. Berikut ini perbedaan yang bisa Anda amati.
Perbedaan | Cookies | Biskuit |
Tekstur | Lebih padat (kurang renyah), kasar, penuh tambahan (seperti kacang-kacangan, oat, kismis) | Lebih renyah, ringan, pulen |
Adonan | Agak padat tapi lembut | Lembut |
Kandungan | Gula lebih banyak, rasa lebih kompleks karena bahan dan topping, telur sebagai dasarnya (tekstur lebih empuk) | Gulanya lebih sedikit tetapi tetap manis, tidak menggunakan telus (tekstur lebih keras) |
Ukuran (Dimensi) | Lebih tebal dan besar | Lebih tipis |
Alat Produksi | Langsung dengan tangan atau alat kecil, karena untuk takaran sedikit | Peralatan besar atau pun otomatis, karena biasanya pembuatan skala komersil atau pabrik |
Suhu Pemanggangan | 150 – 170 0C | 180 – 200 0C |
Umur Simpan | Kurang lama | Lebih lama |
Bentuk | Beragam motif | Standar (kotak, persegi, segitiga, persegi panjang, lingkaran) |
Jadi itulah pembahasan kali ini mengenai apa itu cookies, seperti apa cirinya dan ada apa saja jenisnya. Mungkin selama ini banyak yang sulit membedakan mana cookies mana biskuit padahal sebenarnya keduanya berbeda.
Leave a Reply