Sejarah Perhotelan Indonesia – Hotel berasal dari kata di Bahasa Perancis “Hospitium” yang kemudian berubah menjadi “hostel” dan sekarang disebut dengan hotel. Secara umum, pengertian hotel adalah tempat penginapan sementara selama melakukan aktivitas tertentu di tempat tersebut atau wilayah sekitarnya.
Sejarah hotel menurut para ahli menjadi bagian penting dalam catatan perjalanan penginapan pelancong. Berikut adalah rangkuman sejarah hotel, yang bisa menambah wawasanmu.
Sejarah Perhotelan
Sejarah hotel Nasional dan Internasional menjadi liku perjalanan panjang yang memiliki kisah cerita tersendiri. Misalnya saja kisah penjajahan atau bangunan hotel yang kini tidak hanya menjadi penginapan, tetapi juga cagar budaya. Namun masih ada pula hotel lama yang dikelola secara profesional seperti misalnya City Hotel.
1. Sejarah Hotel Internasional
Di kancah internasional, sejarah hotel mulai ada di awal abad 15. Perancis, Inggris dan beberapa negara di kawasan Eropa mewajibkan warganya untuk mendaftarkan secara resmi ke pemerintah atas rumah penginapannya.
Di abad 17, wilayah daratan Eropa serta Amerika mulai berdiri konstruksi hotel yang megah. Hotel yang pertama kali dikenalkan yaitu Garni Hotel, London.
Seperti City Hotel, New York, yang mempelopori hotel bergaya baru tetapi lebih fashionable dan modern. Selain posisinya yang strategis, pembangunan City Hotel berdasarkan pertimbangan kenyamanan dan nilai estetik tempat istirahat bagi tamu. City Hotel memiliki setidaknya 170 kamar.
Di abad 18 yaitu tahun 1855, Le Grand Hotel du louvre Paris dibangun dan baru beroperasi pada tahun 1887. Inilah hotel yang khusus untuk kaum elite traveller dunia. Berdiri juga di tahun 1829, hotel legendaris yang dicap terbaik se-Amerika Serikat yaitu Tremont House, Boston.
Sedangkan di abad 19, menjadi zaman keemasan industri perhotelan. Hotel mewah dan indah berdiri di sana-sini. Keberadaan hotel juga sempat digeser dengan adanya “motel” (motor dan hotel).
Karena dahulu hotel banyak dibangun di sekitar stasiun kereta api. Mengingat kereta api menjadi transportasi yang banyak dipakai masyarakat di dunia. Hanya kalangan tertentu saja yang memiliki kendaraan pribadi.
Lalu kemudian seiring banyaknya transportasi darat termasuk mobil atau motor, sehingga investor lebih melirik motel. Tapi tak lama kemudian, hotel balik menyingkirkan motel. Karena hotel menawarkan fasilitas yang lebih bagus dengan lokasi yang sama dengan motel yaitu di pusat kota.
Ada pula extended-stay hotel, yang dikhususkan untuk tamu inap lebih dari 5 malam. Berikut adalah beberapa hotel bersejarah yang tersebar di berbagai negara.
- Canterbury, Inggris (1129)
- Amerika Inn (1670)
- De Lancey (1762)
- Covent Garden Hotel (1774)
- City Hotel, New York (1794)
- Boston Tremont House (1829)
- The Palmer House dan The Sherman House, Chicago; Planters Hotel, St. Louis (1830 – 1850)
- The St. Pancras Station and Hotel, London (1875)
- Ellsworth Milton Statler, New York (1880)
- The Waldorf Astoria, New York (1896)
2. Sejarah Hotel Nasional
Kemudian kita menengok sejarah hotel Indonesia yang cukup panjang. Sebagai negara bekas jajahan kolonial Belanda, banyak bangunan termasuk hotel yang dibangun di masa tersebut. Karena di saat itulah, industri perhotelan mulai berdiri.
Kemudian di masa-masa Presiden Soekarno yang menginginkan wisata Indonesia bergeliat. Sehingga gencar membangun hotel di beberapa daerah terutama kota besar. Seperti Des Indes (1925), hotel Sriwijaya atau Cavadino, Jakarta (1863) serta Inna Dibya Puri atau Du Pavilion, Semarang (1874).
Bersejarah dan masih beroperasi, berikut ini adalah hotel yang dibangun sekitar abad ke-19 kecuali Hotel Jogja di Bukittinggi (1948) yang tutup karena pandemi covid:
- Grand Hotel De Djokdja atau Hotel Garuda atau sekarang Grand Inna Malioboro, Yogyakarta (1908), dulu khusus tamu Gubernur Hindia Belanda dan militer masa kolonial. Sempat ganti nama menjadi “Asahi” saat penjajahan Jepang. Menjadi hotel yang sudah 6x berganti nama serta saksi bisu penjajahan Jepang dan Belanda.
- Oranje Hotel atau Yamato Hoteru atau Hotel Majapahit atau Majapahit Mandarin, Surabaya (1910), sejarah perobekan warna biru bendera Belanda yang dikibarkan di tiang gedung yang nantinya diperingati sebagai Hari Pahlawan setiap 10 November.
- Inna Bali Heritage, Bali (1927), hotel pertama di Bali yang melayani wisatawan dan merupakan yang termewah di tahun 1930-an. Awalnya dibangun untuk awak kapal Perusahaan Pelayaran Belanda Koninkelijke Paketvaar Matschappij (KPM) bersinggah.
- Hotel Indonesia (HI) atau Indonesia Kempinski, Jakarta (1962), hotel rampasan perang Jepang dan bintang 5 pertama yang diresmikan Presiden Soekarno saat menyambut Asian Games IV. Bisa dikatakan HI menjadi hotel termewah dan megah di Indonesia.
- Hotel Bali Beach atau Grand Inna Bali Beach, Bali (1963), sampai sekarang menjadi hotel bintang 5 yang tertinggi di Pulau Dewata dengan 10 lantai. Selain itu juga menjadi tempat penginapan megah yang mempopulerkan Sanur, sejak digagas oleh Presiden Soekarno. Meskipun sang presiden belum pernah menginap di sana.
- Hotel Ambarukmo atau Royal Ambarukmo, Yogyakarta (1966), lokasi di kawasan Pesanggrahan Ambarukmo, bertipe bintang 5 yang digagas Presiden Soekarno dan dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono V.
Masih ada lagi hotel bersejarah di Indonesia yang bertahan dan ramai tamu menginap. Sejarah industri perhotelan nasional terus berjalan apalagi dengan iklim wisata yang terus didorong pemerintah.
Sebagian besar hotel lawas yang masih beroperasi, sudah berubah menjadi Herritage hotel atau redevelopment sempurna. Hal itulah yang membuatnya tidak lagi sama seperti bangunan pertamanya dahulu.
Perkembangan Hotel di Indonesia
Semakin berkembangnya dunia pariwisata yang ada di Indonesia, hal ini juga turut berpengaruh terhadap perkembangan hotel itu sendiri. Keberadaan hotel memang tidak bisa dilepaskan dengan dunia pariwisata, mengingat pariwisata tanpa adanya akomodasi penginapan itu mustahil.
Industri pariwisata di Indonesia mulia meningkat ketika wisata Bali menjadi primadona sekitar tahun 1963, kala itu mulai dibangun Hotel Bali Beach dan kemudian disusul pembangunan Bandara ngurah Rai Bali sebagai bandara Internasional. Saat itu mulai banyak turis asing yang masuk ke Bali dan mulai menjelajah pariwisata yang ada di sekitarnya hingga tersebar ke pelosok negeri.
Tidak hanya di Bali, sektor pariwisata di daerah lain juga mulai meningkat seperti misalnya Bandung (Jawa Barat), Jogjakarta (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur) juga menjadi sorotan tersendiri.
Banyaknya suguhan pariwisata bertemakan alam seperti perkebunan, perbukitan, pantai menjadi daya tarik tersendiri. Sebagai imbasnya perhotelan di sekitaran tempat wisata mulai berkembang hingga terjadi persaingan harga dan fasilitas yang menyasar berbagai sektor sampai dengan saat ini.
Jadi itulah pembahasan mengenai sejarah perhotelan internasional (dunia) dan sejarah hotel di Indonesia mulai dari jaman belanda hingga saat ini. Adapun perkembangan hotel di Indonesia akhir-akhir ini sangat meningkat seiring banyaknya dibuka tempat wisata baru baik bertemakan alam ataupun buatan.
Leave a Reply